CARA MERAWAT TANAMAN JERUK DALAM POT
Setelah kita melakukan penanaman
tanaman jeruk dalam pot tentunya berbeda dengan menanam tanaman
jeruk di media
tanah atau pekarangan. Perawatan dan pemerliharaan haruslah dijadikan skala
prioritas, karena jika tanaman jeruk dalam pot tidak kita rawat, maka tidaklah
akan berbuah, jangankan berbuah lebat ada kemungkinan tanaman jeruk dalam pot
lambat laun akan mati.
Mari kita simak satu persatu
bagaimana cara merawat tanaman jeruk dalam pot..!
1. PEMANGKASAN
TANAMAN
Tidak semua ranting dan cabang
tanaman jeruk bisa menghasilkan buah. Dalam pertumbuhannya, tanaman jeruk dalam
pot sering mengeluarkan ranting dan beberapa cabang air yang hanya menghabiskan
energi tanaman. Ranting dan cabang yang tidak produktif ini biasanya tumbuh di
tengah-tengah batang atau di batang bawah. Jika ranting atau cabang yang tumbuh
ini berasal dari batang bawah yang letaknya di bawah sambungan (bibit jeruk
berasal dari okulasi atau sambung pucuk) akan mengalahkan pertumbuhan batang
bagian atas sehingga buah yang keluar tidak seperti yang dikehendaki.
Dalam merawat tanaman jeruk dalam
pot, ranting dan cabang seperti itu perlu dipangkas agar tidak mengganggu
pertumbuhan tanaman. Pemangkasan juga dapat memperindah bentuk percabangan
tanaman dan energi untuk pembuahan tidak terbuang percuma. Kegiatan pemangkasan
ini haruslah rutin dilakukan jangan menunggu keluar ranting atau cabang yang
tidak dikehendaki. Perawatan pemangkasan pertama kali dilakukan sejak bibit
dipindahkan ke dalam pot penanaman,
Pemangkasan ini dilakukan untuk
mengurangi daun dan ranting agar penguapan pasca pemindahan bibit ke dalam pot
tidak terlalu besar.
Cabang tanaman jeruk juga bisa
dibentuk lewat pemangkasan. Pemangkasan ini dilakukan biasanya 2 bulan sejak
bibit ditanam di dalam pot. Pemangkasan dilakukan dengan menjarangkan cabang
yang berdekatan dan cabang yang terlalu rendah, termasuk cabang air. Salah satu
cabang yang letaknya tumpang tindih dan jaraknya kurang dari 5 cm sebaiknya
dibuang. Selain mengurangi cabang yang kurang produktif, pemangkasan juga
berguna untuk mencegah serangan hama dan penyakit yang gemar bersarang di
tempat yang rimbun dan lembap, seperti kutu putih, aphid, dan beberapa jenis
cendawan.
2. PENYIRAMAN
Selama dalam perawatan, pemberian
air atau penyiraman tanaman jeruk dalam pot perlu diatur karena 80% buah jeruk
mengandung air. Selain untuk pembentukan buah, air juga dibutuhkan oleh tanaman
untuk berfotosintesis; untuk mengangkut makanan dari daun ke seluruh jaringan
tanaman; dan untuk mengganti cairan yang hilang, baik lewat daun maupun lewat
tanah.
Tanaman jeruk yang tidak ditanam
dalam pot bisa mengambil air dari tanah lewat akar. Namun, media tanaman jeruk
dalam pot terbatas sehingga akarnya tidak bisa menembus lapisan tanah di bumi.
Karena itu, tanaman perlu disiram, terutama pada musim kemarau.
Penyiraman dilakukan pada pagi
hari dengan cara memberi air ke media tanaman yang ada dalam pot . pemberian
air bisa menggunakan selang ataupun ember. Jumlah air yang diberikan san waktu
pemberiannya sangatlah tergantung dari kondisi kelembapan media tanam itu
sendiri.
Jika dimusim hujan pemberian air
jangan terlalu banyak bahkan jika terlalu banyak genangan air yang ada di media
tanaman dalam pot, dikhawatirkan tanaman akan menjadi busuk karena terlalu
banyak air.
3. PEMUPUKAN
Kebutuhan unsur hara pada tanaman
jeruk yang tumbuh di pekarangan atau hutan dipenuhi dari tanah tempat hidupnya.
Walaupun unsur hara yang diserap tidaklah optimal, tetapi tanaman jeruk
tersebut bisa berbuah lebat. Berbeda dengan tanaman jeruk dalam pot sangat lah
terbatas sehingga unsur hara yang dibutuhkan untuk vegetatif dan generatifnya
juga sangat terbatas, karena itu unsur hara perlu disuplai dari pupuk agar
tanaman bisa berbuah. Pupuk yang digunakan biasanya menggunakan pupuk organik
dan anorganik.
Pupuk organik yang diberikan
untuk tanaman jeruk dalam pot adalah berupa kotoran kelalawar, kotoran ayam,
kambing, kotoran sapi, kotoran kuda, kotoran kerbau, atau kotoran manusia yang
sudah matang dan sudah terfermentasi. Selain dari kotoran hewan, pupuk organik
juga bisa disuplai lewat kompos yang dicampur dengan tanah dan biasanya
digunakan pertama kali pada saat penanaman. selanjutnya, kompos diberikan
setahun sekali atau bersamaan dengan saat pergantian media tanam. Selain
berfungsi sebagai unsur hara, pupuk organik ini juga berguna untuk
menggemburkan tanah dan menstabilkan pH (keasaaman) media tanam.
Adapun Pupuk anorganik atau pupuk
buatan diberikan lewat pupuk kimia, seperti urea, ZA, SP-36 atau TSP dan KCL
ataupun NPK.
Beragam jenis pupuk anorganik
yang ada dipasaran dan yang kita pakai tentunya disesuaikan dengan kebutuhan
tanaman itu sendiri, karena ada pupuk pembasi hama daun, maka kita gunakan
pupuk anorganik yang berfungsi membasi hama daun dan seterusnya.
Semoga artikel kecil ini bisa
bermanfaat ya..!
0 Response to "CARA MERAWAT TANAMAN JERUK DALAM POT"
Posting Komentar